banner 728x250

Pekerja Migran Perempuan Harapkan Keberpihakan Nyata dalam Konfercab PDIP Magetan

banner 120x600
banner 468x60

Pekerja Migran Perempuan Harapkan Keberpihakan Nyata dalam Konfercab PDIP Magetan

MAGETAN,tanggal 20 Desember 2025,i-News.site- Isu pekerja migran perempuan kembali mengemuka menjelang pelaksanaan Konferensi Cabang (Konfercab) PDI Perjuangan Magetan. Forum tertinggi partai di tingkat kabupaten tersebut diharapkan tidak hanya menjadi ajang konsolidasi organisasi, tetapi juga mampu melahirkan arah kebijakan yang berpihak pada pekerja migran, khususnya perempuan, serta keluarga yang ditinggalkan di daerah.
Pengurus BP Pemilu DPC PDI Perjuangan Magetan sekaligus Ketua Keluarga Purna Pekerja Migran Indonesia (PMI) Magetan, Trismini, menilai Konfercab merupakan momentum strategis untuk memperkuat komitmen politik partai terhadap kelompok pekerja migran yang selama ini menghadapi berbagai persoalan struktural.
“Banyak perempuan di Magetan bekerja ke luar negeri karena keterbatasan lapangan kerja di daerah. Mereka berangkat bukan semata pilihan, tetapi karena tuntutan ekonomi keluarga. Kondisi ini perlu mendapatkan perhatian serius,” ujar Trismini.
Sebagai mantan pekerja migran di Hong Kong, Trismini menyatakan memahami kompleksitas persoalan yang dihadapi pekerja migran perempuan. Menurutnya, tantangan tidak hanya muncul selama masa kerja di luar negeri, tetapi juga berdampak pada kehidupan keluarga yang ditinggalkan serta proses reintegrasi sosial dan ekonomi setelah kembali ke tanah air.
Ia menyebut, pekerja migran perempuan kerap menghadapi minimnya perlindungan kerja, tekanan psikologis, serta keterbatasan akses terhadap pendampingan dan jaminan sosial. Di sisi lain, keluarga di daerah asal sering kali belum memperoleh dukungan sosial yang memadai.
“Banyak purna PMI yang kembali tanpa bekal keterampilan tambahan, pendampingan usaha, maupun jaminan kesehatan. Padahal kontribusi mereka terhadap ekonomi keluarga dan daerah sangat besar,” katanya.
Karena itu, Trismini berharap Konfercab PDIP Magetan dapat mendorong lahirnya kebijakan partai yang lebih konkret, mulai dari penguatan perlindungan sebelum keberangkatan, pendampingan selama masa kerja, hingga program pemberdayaan purna PMI di tingkat desa.
“Keberpihakan harus diwujudkan secara berkelanjutan. Partai tidak boleh hanya hadir ketika terjadi persoalan, tetapi juga memastikan adanya sistem pendampingan sejak awal hingga para pekerja migran kembali ke daerah,” tegasnya.
Ia menambahkan, isu pekerja migran perempuan merupakan persoalan jangka panjang yang menyangkut keberlanjutan keluarga dan pembangunan sosial di daerah. Oleh karena itu, Konfercab PDIP Magetan diharapkan menjadi titik awal penguatan komitmen politik terhadap kelompok pekerja migran yang selama ini berkontribusi besar namun minim sorotan.(IJG/MGG)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *